Skandal BRI Kebumen: Taripan Hancur Dimiskinkan Sistem, Sertifikat Rumah Diduga Disandera Oknum Bankir

Sertifikat Rumah Dijadikan Permainan, LPKSM Desak Penegakan Hukum

KEBUMEN, WWW.CAKRARAJAWALI.COM – Harapan besar Taripan, pengusaha kecil asal Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kebumen, untuk berkembang melalui pinjaman bank justru berubah menjadi penderitaan. Alih-alih terbantu lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR), ia justru terjerat skema kredit berbunga tinggi yang diduga dimainkan oleh oknum pegawai BRI Cabang Kebumen. Sabtu, 13/9/2025.

Pinjaman Diduga Bukan KUR

Dengan pengetahuan terbatas, Taripan meyakini dirinya menerima KUR. Namun faktanya, pinjaman tersebut bukanlah KUR, melainkan kredit dengan bunga mencekik dan restrukturisasi yang memperburuk keadaan. Kondisi Taripan pun makin terpuruk.

Membayar Bunga Tanpa Kwitansi

Saat pandemi Covid-19 melanda, Taripan tetap ditagih bunga dan denda. Uang yang ia serahkan langsung kepada oknum pegawai bank tidak pernah diberikan tanda bukti kwitansi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah uang tersebut masuk ke sistem bank, atau hanya ke kantong pribadi?

Dugaan Rekayasa Penyerahan Sertifikat

Lebih mengejutkan, pihak BRI sempat menunjukkan foto seolah-olah sertifikat rumah Taripan telah dikembalikan. Namun, fakta di lapangan menyebutkan sertifikat itu masih dipegang oknum yang mengaku Kepala Cabang BRI Kebumen.

Kejanggalan makin terungkap setelah pengakuan seorang saksi menyebut bahwa sertifikat baru diserahkan empat hari setelah pelunasan, itupun bukan kepada Taripan, melainkan langsung kepada pihak cukong atau penyandang dana. Foto penyerahan sertifikat pun diduga hanya rekayasa.

Lembaga Konsumen Soroti Kejanggalan

Ketua LPKSM Krisna Cakra Nusantara, Sugiyono, SH, menilai banyak kejanggalan dalam kasus ini.

“Ada kertas kosong yang dipaksa ditandatangani, ada foto rekayasa, hingga penyerahan sertifikat yang tidak resmi. Seharusnya ada dokumen serah terima tertulis dan legal, bukan hanya catatan tangan. Ini cacat formil dan patut diduga permainan kotor oknum pegawai BRI,” tegasnya.

Warga Desa Prihatin

Warga Desa Seliling merasa iba dengan kondisi Taripan.

“Pak Taripan orangnya lurus, tidak neko-neko. Tapi kok malah dipermainkan seperti ini? Kasihan sekali,” ungkap salah seorang tetangga.

Tuntutan Keadilan

Kasus Taripan menjadi potret bagaimana rakyat kecil bisa dimiskinkan oleh permainan oknum perbankan. Publik kini mendesak aparat penegak hukum dan OJK turun tangan untuk mengusut kasus ini.

Pertanyaan pun muncul:

Sampai kapan BRI membiarkan rakyat kecil jadi korban pegawainya sendiri?

Beranikah aparat menindak tegas dugaan penyimpangan ini?

M Sholeh (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *