Festival Cokelat Nglanggeran 2025 dan Geopark Night Specta Vol. 7.0 Resmi Dibuka, Usung Semangat Cokelat Lokal untuk Pasar Global

Berita, Daerah16 Dilihat

GUNUNGKIDUL, WWW.CAKRARAJAWALI.COM – Festival Cokelat Nglanggeran 2025 dan Geopark Night Specta Vol. 7.0 resmi dibuka di kawasan Taman Teknologi Pertanian Embung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Jumat (18/7/2025).

Mengusung tema “Cokelat Lokal Berdaya Saing Global”, perhelatan ini menjadi ajang kolaborasi strategis antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (20/7/2025) ini menjadi wujud sinergi antara sektor pertanian dan pariwisata. Sejumlah program edukatif, pameran, lomba, hingga hiburan rakyat mewarnai festival yang juga masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Syam Arjayanti mengatakan, festival ini bertujuan meningkatkan minat masyarakat terutama generasi muda untuk terlibat dalam budidaya dan pengolahan kakao.

“Kami ingin mendorong tumbuhnya young entrepreneur di bidang pertanian, khususnya pada komoditas kakao-cokelat,” ujarnya.

Ia menambahkan, Kalurahan Nglanggeran merupakan salah satu sentra budidaya kakao potensial di Gunungkidul. Di wilayah ini, selain banyak petani yang menanam kakao, juga telah tumbuh berbagai unit pengolahan seperti TTP (Taman Teknologi Pertanian), Griya Coklat, Joglo Coklat.

“Berbagai merek lokal seperti Gunkid, Omah Kakao, dan Bingkon Cokelat ada diwilayah ini,” paparnya.

Mewakili Gubernur DIY, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik, Dr. Sukamto, S.H., M.H., mengapresiasi kemajuan petani kakao di Gunungkidul.

“Masyarakat tidak hanya mampu membudidayakan kakao, tetapi juga memproduksi cokelat berkualitas tinggi yang mampu bersaing secara global,” kata Sukamto.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian RI, Ir. Baginda Siagian, M.Si., menyebut Indonesia masih berada di peringkat keempat sebagai eksportir kakao dunia.

“Kita berkomitmen dalam mendukung pengembangan komoditas kakao, termasuk di Yogyakarta ini,” tegasnya

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

“Event ini bukan hanya ajang seremonial, tapi menjadi motor penggerak kemajuan pertanian dan pariwisata di Gunungkidul,” ujarnya.

Dalam pembukaan acara, sejumlah kelompok petani dan UMKM kakao menerima merek kolektif produk cokelat lokal seperti CHOGER, MANDCLAT, CONKLANG, GUNKID, dan SALPICHO.

Pemerintah juga menyalurkan bantuan 50.000 batang bibit kakao kepada kelompok tani di wilayah Patuk, Ponjong, Karangmojo, Playen, dan Panggang, untuk mendukung program peremajaan tanaman di lahan seluas 50 hektare.

Beberapa kelompok tani turut meraih penghargaan dalam lomba kebun dan uji mutu biji kakao, seperti Kelompok Tani Ngudi Raharjo 2 dari Patuk dan Kelompok Tani Ngudi Rejeki dari Kulon Progo.

Bersamaan dengan festival cokelat, Geopark Night Specta Vol. 7.0 turut digelar untuk memperkenalkan kekayaan geologi dan budaya lokal Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Kegiatan ini diawali dengan lomba poster Geopark tingkat SMP dan SMA, dan dilanjutkan dengan penanaman pohon, kesenian lokal, talk show, hingga konser gamelan orkestra.

Puncak acara akan dimeriahkan oleh penampilan grup musik Letto di panggung utama, menjadi penutup dari festival yang menyatukan cita rasa lokal dan keindahan alam Gunungkidul.

Pur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *