Wabup Gunungkidul Ajak Guru, Pelajar, dan Pedagang Tanggap Inflasi

Gunungkidul, www.Cakrarajawali.com // Jumat 19 September 2025 – Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, memberikan motivasi kepada para guru, siswa, dan pedagang dalam acara Mrantasi “Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi Goes to School” yang digelar di Hotel Santika, Kabupaten Gunungkidul.

Acara ini diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY. Tujuannya adalah memberikan edukasi kepada siswa-siswi sekolah menengah atas, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga inflasi agar tetap terkendali.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, dalam sambutannya menekankan bahwa inflasi merupakan salah satu indikator utama penentu keberhasilan pembangunan ekonomi daerah. “Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berarti jika inflasi juga tinggi. Justru kesejahteraan masyarakat akan sulit tercapai. Karena itu, penting bagi generasi muda, guru, dan pedagang untuk memahami peran mereka dalam menjaga stabilitas harga,” ujarnya.

Menurutnya, program ini menjadi langkah strategis dalam mendukung stabilisasi inflasi, terutama melalui komunikasi yang efektif, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, serta kelancaran distribusi. Ia berharap siswa dapat menjadi agen perubahan di keluarga maupun lingkungan sekitar.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyampaikan bahwa inflasi merupakan isu global yang harus mendapat perhatian serius. “Standar inflasi internasional yang terjaga berada pada kisaran 0–3 persen. Jika berada di atas 5 persen, itu dapat mengguncang ekonomi masyarakat. Alhamdulillah, di Gunungkidul inflasi selalu terkendali dan berada di bawah 3 persen. Ini bukti pemerintah daerah bekerja dengan baik,” tegasnya.

Ia menambahkan, Pemkab Gunungkidul secara rutin mengikuti rapat daring bersama Kementerian Dalam Negeri untuk memantau perkembangan inflasi nasional. Menurutnya, masyarakat dapat langsung merasakan dampak dari harga barang yang fluktuatif. Karena itu, Pemkab menerapkan konsep 4K sebagai strategi menjaga inflasi, yakni Kelancaran komunikasi, Ketersediaan barang, Keterjangkauan harga, dan Kelancaran distribusi.

Acara ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini, agar pelajar dan masyarakat semakin memahami peran inflasi dalam kehidupan sehari-hari serta kontribusinya terhadap kesejahteraan daerah.

 

Pur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *