Garut, Cakrarajawali.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video pendek yang memperlihatkan sepasang remaja berseragam sekolah diduga melakukan tindakan tidak pantas di sebuah kafe yang dikenal dengan nama Café DC. Kafe tersebut berlokasi di Jalan Raya Bungbulang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, tidak jauh dari SMPN 1 Bungbulang.
Video tersebut diduga direkam secara diam-diam oleh seseorang yang disebut-sebut sebagai karyawan Café DC. Rekaman itu kemudian menyebar luas melalui berbagai platform media sosial, terutama Facebook dan Instagram, hingga menjadi viral dan menuai perhatian publik.
Dalam video yang beredar, tampak seorang remaja laki-laki dan perempuan mengenakan seragam sekolah putih abu-abu. Remaja perempuan terlihat mengenakan hijab. Keduanya diduga melakukan tindakan yang dinilai tidak pantas di salah satu sudut kafe yang masih merupakan ruang publik. Gerakan dalam video tersebut memicu kecaman karena dianggap tidak semestinya dilakukan di tempat umum.
Viralnya video tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang menyampaikan keprihatinan dan kecaman, terutama karena kedua remaja tersebut diduga masih berstatus pelajar dan mengenakan atribut sekolah. Tak sedikit pula warganet yang mendesak aparat penegak hukum (APH) agar segera menindaklanjuti dan mengusut kebenaran kejadian tersebut.
Sejumlah narasumber yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan bahwa kedua remaja dalam video tersebut diduga merupakan pelajar dari salah satu SMA negeri favorit di Kecamatan Bungbulang.
“Setahu saya mereka satu kelas. Laki-lakinya bahkan sempat dicalonkan sebagai ketua OSIS, dan perempuannya juga duduk di kelas yang sama. Saya melihat video itu di Facebook dan Instagram, dan benar lokasinya di Café DC,” ujar salah satu narasumber.
Menanggapi informasi tersebut, tim awak media pada Kamis, 11 Desember 2025, mendatangi sekolah SMA Negeri 7 Garut untuk meminta klarifikasi dari pihak sekolah.
Kedatangan tim awak media diterima oleh Ayi, selaku Humas SMA Negeri 7 Garut, saat ditemui di ruang tamu sekolah. menyampaikan bahwa pihak sekolah masih melakukan penelusuran terkait kebenaran video yang beredar tersebut.
“Ini masih sebatas dugaan. Dalam rekaman video tersebut wajah para pelaku tidak terlihat jelas, sehingga kami belum dapat memastikan apakah mereka merupakan siswa SMA Negeri 7 Garut atau bukan. Informasi ini pun baru kami terima hari ini, Kamis 11 Desember 2025,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pihak sekolah tidak ingin terburu-buru menyimpulkan atau menuduh pihak mana pun tanpa bukti yang jelas. Menurutnya, keaslian serta konteks video tersebut masih perlu diklarifikasi lebih lanjut.
“Namun, apabila nantinya terbukti bahwa pelaku dalam video tersebut merupakan siswa atau siswi SMA Negeri 7 Garut, kami tidak akan segan memberikan tindakan tegas berupa sanksi administratif sesuai dengan tata tertib sekolah, baik itu pelanggaran ringan maupun pelanggaran berat,” tegasnya.
Kasus Ini menjadi sorotan publik karena dinilai dapat mencoreng nama baik dunia pendidikan apabila benar melibatkan siswa sekolah. Sejumlah pihak menilai bahwa kejadian tersebut mencerminkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap perilaku remaja, baik oleh pihak sekolah, keluarga, maupun lingkungan sekitar.
Selain itu, pengelola tempat umum, khususnya cafe dan tempat nongkrong remaja, juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan guna mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Kami berharap agar Bupati Garut, Dinas Pendidikan, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan, serta Gubernur Jawa Barat dapat turun tangan menyikapi persoalan ini agar tidak dibiarkan berlarut-larut.
Di sisi lain, para pemerhati pendidikan dan pemerhati anak mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi dan menyebarkan konten yang melibatkan anak di bawah umur. Penyebaran video semacam ini dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak psikologis bagi anak serta berpotensi menimbulkan konsekuensi hukum.








