Boyolali, www.Cakrarajawali.com – Kasus dugaan kekerasan dan perundungan yang menimpa seorang siswi kelas 1 SD di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, menggegerkan publik. Pihak sekolah dinilai lamban dalam menangani insiden ini, sehingga menuai sorotan dari Lembaga ELBEHA Barometer.
Ketua ELBEHA Barometer, Sri Hartono, yang kini mendampingi korban secara hukum, mengungkapkan bahwa siswi malang tersebut diduga mengalami kekerasan fisik dari dua teman sekelasnya. Akibat tindakan itu, korban mengalami luka pada bagian vital.
“Korban sempat dirawat dan menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hermina Salatiga, dan hari ini sudah diperbolehkan pulang,” ujar Hartono, Jumat (5/9/2025).
Hartono menjelaskan, insiden itu terjadi pada Rabu (3/9/2025). Korban sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian kelaminnya, dan kemudian bercerita kepada orang tua serta pendamping bahwa dirinya dipukul menggunakan gagang sapu dan penggaris oleh dua rekannya di kelas.
“Yang sangat kami sayangkan adalah respon awal dari pihak sekolah. Mereka terkesan diam, tanpa upaya pembinaan maupun penanganan cepat,” tegas Hartono.
Melihat kondisi tersebut, ELBEHA Barometer langsung turun tangan memberikan pendampingan hukum. Rencananya, pihak sekolah bersama lembaga terkait akan menggelar pertemuan pada Sabtu (6/9/2025) untuk membahas kasus ini.
“Kami berharap ada langkah tegas dan nyata dari pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Masyarakat Boyolali kini menunggu kepastian serta tindakan konkret demi menjamin lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak. Agus SN -TCN (*)
Sumber: Portalindonesianews.nett (*)