Janji Manis Berujung Mimpi Buruk: Skandal KUR di Kebumen

Kebumen, www.cakrarajawali.com – Rabu, 13/2/2025. Aroma busuk praktik mafia perbankan menyeruak di Kebumen. Dua oknum karyawan Bank BRI Unit Mertokondo diduga terlibat dalam permainan kotor yang merugikan nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebuah program pemerintah yang seharusnya menjadi penyelamat pelaku usaha kecil.

Kasus ini terkuak setelah Achmad Karisin, nasabah KUR yang mengalami kesulitan membayar angsuran, mengadu ke DPP LPKSM Kresna Cakra Nusantara. Sugiyono, Kabid SDM LPKSM, langsung turun ke lapangan untuk mengungkap fakta.

Janji Manis Berujung Tipu Muslihat

Achmad hanya menunggak satu kali angsuran senilai Rp1.300.000. Dua pegawai bank, Ardi dan rekannya, mendatangi rumahnya dan menawarkan “jalan pintas” yang menggiurkan: cukup bayar pokok pinjaman tanpa bunga dan denda, sertifikat jaminan langsung dikembalikan.

Tergoda janji tersebut, Achmad meminjam uang sana-sini demi melunasi. Uang diserahkan, kwitansi pelunasan diberikan. Namun, jebakan sudah menanti. Tak lama setelah itu, istrinya didatangi kembali oleh pihak bank. Kwitansi pelunasan yang sebelumnya diterima ditukar dengan kwitansi angsuran biasa — keduanya ditulis tangan, tanpa bukti resmi cetak komputer.

Kejanggalan Fatal dalam Program KUR

Menurut Sugiyono, temuan ini jelas bertentangan dengan aturan.

“KUR itu dijamin negara, seharusnya tidak memerlukan jaminan sertifikat. Apalagi ini pinjamannya kecil. Permainan ini jelas janggal dan terkesan memeras nasabah,” tegasnya.

Ia menduga, kasus ini bukan sekadar kesalahan prosedur, tetapi bagian dari pola permainan yang lebih besar.

“Ada indikasi mafia perbankan. Modusnya memanfaatkan ketidaktahuan nasabah, mengubah status pembayaran, dan tetap menahan jaminan,” tambahnya.

Langkah Hukum Menanti

LPKSM telah mengantongi keterangan para pihak, lengkap dengan bukti video. Kasus ini akan dibawa ke BRI Cabang Kebumen sebagai laporan awal, lalu dilanjutkan ke Kejaksaan.

Bagi masyarakat, kasus ini menjadi alarm keras. Program pemerintah yang seharusnya membantu rakyat justru bisa berubah menjadi jebakan ketika disalahgunakan oknum di dalam sistem.

Pesan tegasnya: waspadai janji manis yang terdengar “menguntungkan”. Di baliknya, bisa saja ada jerat mafia yang siap memangsa. M Sholeh(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *