Bersih Dusun Petir ABC Menggelar Wayang Kulit Dengan Lakon Wahyu Ketentraman

GUNUNGKIDUL,CAKRARAJAWALI COM –Warga masyarakat Padukuhan Petir ABC dalam rangka bersih Dusun atau Rasulan menggelar pertunjukan wayang kulit dalam lakon Wahyu Ketentraman dengan dalang Ki Sulis Priyanto atau lebih di kenal Sulis Bronjong. Pagelaran wayang kulit berlangsung di balai Kalurahan Petir, Rongkop, Gunungkidul, pada hari Senin Pahing 22 September 2025 malam.

Bersih Dusun atau Rasulan, bagi sebagian besar masyarakat Jawa kususnya sudah menjadi tradisi turun temurun yang dilaksanakan setiap setahun sekali sebagai warisan budaya luhur yang tetap dilestarikan sampai saat ini. Yaitu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur akan hasil bumi bagi petani dan berharap agar dalam masa tanam berikutnya akan mendapatkan panen yang lebih melimpah. Maka, bersih Dusun atau Rasulan juga disebut sebagai hari sedekah bumi. Dimana pada siang hari sebelum pentas wayang kulit, semua warga masyarakat Petir ABC, berkumpul di balai desa mengadakan upacara adat dengan membawa olahan makanan hasil bumi dan melakukan do’a bersama yang dipimpin tetua adat.

Kusus di Kalurahan Petir, dalam acara Rasulan masih ada rangkaian upacara adat yang tidak kalah menarik yaitu sadranan mbah Jobeh yang berlangsung pada hari kamis kliwon 25 September 2025.Yang menurut rencana, akan diisi kirab budaya dari 13 Padukuhan se Kalurahan Petir dan berbagai hiburan masyarakat.

Hadir dalam kegiatan gelar budaya wayang kulit semalam antara lain, ketua dewan Kebudayaan yang sekaligus selalu tim monitoring Kalurahan  Budaya DIY, Drs. CB. Supriyanto, Demas Kursiswanto, A. Jd selaku anggota DPRD Propinsi DIY, Lurah Kalurahan Petir, Salju, S. I. P beserta Pamong Kalurahan dan Lembaga, Babinsa dan Babinkamtibmas serta sejumlah undangan lainya.

Lurah Kalurahan Petir, Salju, S. I. P dalam sambutanya mengatakan, atas nama Pemerintah Kalurahan Petir mengucapkan terimakasih atas hadirnya bapak CB Supriyanto sebagai tim monitoring Kalurahan Budaya dan juga kepada bapak Demas Kursiswanto yang telah berkenan memberikan program gelar budaya wayang kulit bagi warga masyarakat Petir.

Sementara itu selaku panitia dan Kamituwo Kalurahan Petir, yang membawakan acara pada malam pentas wayang, Pratama Windarta, S. E, dihadapan pak Demas sempat berkelakar sembari bercanda, bahwa di Kalurahan Petir nggak ada sinyal pak Demas, jadi kami jarang bisa menghubungi bapak, bukan minta tapi hanya matur bahwa di Petir susah sinyal, kata Pratama Windarta. Juga di jalan jalan umum dari perbatasan  Semanu menuju Kalurahan Petir, suasana gelap gulita karena tidak ada penerangan jalan umum.

Menanggapi apa kata panitia yang disampaikan Pratama Windarta, pak Demas Kursiswanto yang baru pertama kali hadir di peringatan bersih Dusun Petir ABC mengatakan, kami sebagai wakil panjenengan semua, akan menampung bentuk bentuk aspirasi warga masyarakat. Termasuk pertunjukan wayang kulit malam hari ini adalah merupakan pagelaran budaya yang di danai dengan anggaran Danais. Mudah mudahan pada tahun depan, Kalurahan Petir sudah menjadi Kalurahan Mandiri Budaya, sehingga bisa menggelar wayang kulit dengan dalang mas Sulis Bronjong lagi, jawab pak Demas. Kami juga akan menampung bentuk bentuk aspirasi lain yang bisa kami perjuangkan melalui dana aspirasi di DPRD Propinsi, terangnya.

Sedangkan CB Supriyanto kepada warga masyarakat kususnya pak Sarju sebagai lurah, jangan kawatir, proses Kalurahan Petir menuju Kalurahan  Mandiri Budaya pasti akan terwujud, perlu sabar, terang CB Supriyanto. Kita terus berjuang untuk meraihnya. Mudah mudahan antara bulan Juni atau Juli 2026 nanti harapan itu bisa terwujud.

Pertunjukan wayang kulit dengan lakon wahyu ketentraman cukup meriah pada saat limbukab karena ada bintang tamu Gatot Sujarwanto dan Nanik Blorong, selain membawakan hiburan musik campur sari juga diselingi guyonan lucu dari keduanya. (Penulis  : Pur )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *